Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.05 WIB itu membuat panik 15 orang yang ada di dalamnya. Pasalnya, mereka tidak bisa keluar sehingga harus menggedor-gedor pintu yang terbuat dari besi. Mereka harus menunggu pertolongan dari luar selama 15 menit, karena harus menunggu petugas bagian mekanik.
Beruntung, dalam peristiwa itu, tidak ada pasien yang tergolong gawat. Namun demikian enam ibu calon akseptor pun terlihat panik, walau mereka akhirnya menjalaninya di lantai II. Lift di lantai II yang terpaksa dijebol untuk menyelamatkan 15 orang hingga pukul 11.10 WIB masih diperbaiki. Salah satu bagian rel lift dibawa petugas untuk diperbaiki karena kondisinya bengkok akibat dibuka paksa.
Ke 15 orang yang terjebak di dalam lift lantai II yakni enam ibu calon akseptor, tiga petugas PLKB masing-masing dari Kecamatan Sukodono, Sedati dan Krembung, empat petugas PPKBD dari masing-masing desa, seorang perawat RSUD dan seorang suami dari peserta akseptor.
Menurut Antok, satu-satunya lelaki yang terjebak di dalam lift, menuturkan selama menunggu pintu terbuka, 14 wanita yang ada di dalamnya terlihat resah dan panik. Karena tanda pembuka pintu saat dipencet beberapa kali tidak bisa terbuka. “Saya kemudian menggedor pintu lift beberapa kali agar dibuka dari luar,” tutur Antok saat ditemui di RSUD.
“Kami tidak bisa membayangkan jika yang ada di dalam lift itu adalah pasien gawat darurat. Kondisi kesehatannya bisa terancam. Yang sehat begini saja pikiran kacau kok,” terang Antok.
|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |





