Selasa, 09 Oktober 2012

MANFAAT ISTIRAHAT MAKAN SIANG

Bagikan Artikel Ini :
Istirahat makan siang terancam oleh sifat 'gila kerja'. Tapi apakah rehat makan siang yang panjang dapat membuat kita lebih produktif? Mantan pialang Wall Street Frank Partnoy yakin hal itu.

Sebagian besar orang makan siang dengan terburu-buru. Ada yang hanya makan roti lapis di meja atau salad kecil dengan kolega. Bahkan ada yang tidak makan siang sama sekali. Sarapan pagi dinilai sebagai makan terpenting dalam satu hari. Makan malam dinilai sebagai yang paling nikmat. Sedangkan makan siang tidak terlalu mendapat perhatian.

Makan siang juga tergilas oleh kemajuan teknologi. Email, media sosial dan berita 24 jam menjadi perbincangan makan siang. Bahkan ketika Anda makan sendiri, Anda jarang menghabiskan waktu dengan membaca atau berpikir. Anda lebih terhubung dengan alat elektronik yang ada di tangan dan bukan pada apa yang ada di benak Anda.

Seiring dengan kehidupan modern yang semakin cepat, para atasan perlu mempertimbangkan apakah mereka perlu mengalokasikan jam makan siang yang cukup untuk para karyawan.

Atau, jika mewajibkan rehat siang terlalu diktator, mungkin para atasan dapat memberikan karyawan insentif untuk istirahat sejenak dan menikmati makan siang mereka, seperti di beberapa negara dimana kantor mensubsidi atau memberikan hadiah kunjungan gratis ke gym atau ke dokter. Apakah kita akan mendapat manfaat dari jeda tengah hari ini?

Salah satu alasan untuk makan siang adalah rehat itu dapat membuat Anda merenung dan mendapat perspektif lain. Jika Anda terkubur dalam pekerjaan, jika Anda tidak berhenti sejenak, Anda akan kesulitan

berpikir strategis dan meletakkan tugas harian Anda dalam konteks lebih besar.

Dengan rehat makan siang, Anda dapat berpikir di luar kotak. Dalam berbagai wawancara, banyak pemimpin senior menekankan pentingnya waktu istirahat strategis atau memblok satu jam perhari untuk keluar dari kerutinan pekerjaan dan berpikir.

Pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menjadikan Anda lebih baik dengan menciptakan lebih banyak kesempatan untuk bersantai. Namun, orang merasa mereka justru bekerja jauh lebih keras. Istirahat wajib dapat membantu membalikkan keadaan ini.

Dan hal itu tidak berarti istirahat 90 menit itu akan menjadi periode yang tidak produktif. Para atasan dapat memastikan bahwa ada staf yang siaga di kantor dengan membuat jeda makan siang bergantian (11.30-13.30,

12.00-13.30 dan 12.30-14.00) seperti di sekolah.

Akhirnya, istirahat makan siang dapat menciptakan kesempatan baru untuk kerja paruh waktu dengan menerapkan dia giliran kerja paruh waktu, satu di pagi hari dan satu di siang hari.

Orang tua yang baru memiliki bayi dapat memilih untuk bekerja di salah satu jam tersebut. Jika para pemimpin kita ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas, mereka dapat memulai dengan bereksperimen dengan alat kebijakan yang lebih sederhana daripada fiskal dan lebih berisiko dari pada stimulus moneter. Jadi, bagaimana kalau kita makan siang.



Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah