Dia menderita luka bakar 55 persen karena dibakar sang ayah yang menuntut mahar kepada ibunya. Kini, Idika dalam kondisi kritis dan masih berjuang untuk hidup.
Idika dan ibunya, Pravarthika Gupta (25), dibakar sang ayah, Ashutosh, yang menuntut keluarga Pravarthika melunasi mahar. Selain itu, menurut keluarga Pravarthika, Ashutosh tak menginginkan anak perempuan.
"Bukan hanya karena tuntutan mahar mereka belum terpenuhi, tetapi juga karena mereka ingin anak pertama mereka adalah laki-laki," kata kerabat Pravarthika, Kamis (18/10/2012).
Istri harus membayar mahar kepada suami dan mertuanya adalah hal yang umum di India. Namun belum membayar mahar lalu dibakar oleh suami dan mertua adalah hal yang sangat mengejutkan di India.
Suami Pravarthika, Ashutosh, dan ayahnya Ram Mohan tega menyiksa secara fisik dan mental terhadap Pravarthika karena persoalan beberapa ribu dollar Amerika yang dijanjikan sebagai uang mahar. Ibu mertua Pravarthika, Sushma sendiri telah ditangkap pihak kepolisian India, namun Ashutosh dan Ram Mohan belum tertangkap karena berhasil melarikan diri.
Pravarthika meninggal dunia di rumah sakit, sedangkan Idika yang mengalami luka bakar 55 persen di tubuh dan wajahnya masih dirawat intensif. "Kenapa dia melakukan ini? Dia memiliki segalanya, istri yang cantik, seorang gadis cantik, rumah mewah. Apa yang ada di pikirannya? kita tidak mengerti," kata paman Idika, Rajesh Gupta.
Idika kini berjuang hidup di sebuah rumah sakit di New Delhi. Keluarganya secara bergantian menunggui bayi malang tersebut.
Pravarthika dan Ashutosh menikah dua tahun lalu, namun uang mahar yang dibebankan kepada keluarga mempelai perempuan belum juga dilunasi. Kasus seperti ini diketahui sering terjadi dengan catatan 8.000 wanita India dilaporkan meninggal setiap tahun karena mahar yang dituntut suami dan mertua mereka.