Media seringkali menyorot tentang meningkatnya tindak kriminal, penganiayaan, dan kekerasan. Anak yang sehari-hari melihat hal-hal seperti itu dapat berubah menjadi anak yang bersikap agresif dan berbahaya atau bahkan merasa takut akan menjadi korban kejahatan.
Selain itu, anak yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengonsumsi media cenderung hidup dalam fantasi sehingga tidak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak nyata. Dalam hal ini, sebagai orangtua Anda dapat membantu sang buah hati untuk menyeleksi semua yang ia lihat di media.
Pengaruh Periklanan Terhadap Anak
Saat menonton televisi, sang buah hati seringkali disuguhi berbagai macam iklan yang berusaha menjual produknya. Mulai dari makanan yang tidak sehat, permainan mahal, film blockbuster, dan sebagainya yang membuat anak tergiur lalu menuntut orangtua untuk membelikannya.
Anak-anak memang target yang mudah dipengaruhi oleh iklan. Namun sebagai orangtua, tentunya Anda tidak ingin membiarkan sang buah hati mengonsumsi hal-hal yang tidak baik sehingga terkadang menolak permintaannya. Terkadang, penolakan orangtua dianggap sebagai hal buruk karena menghalangi kebahagiaan anak.
Lalu bagaimana menyerap semua hal positif yang disajikan media sekaligus meminimalisir dampak negatifnya? Ini dia tipsnya
1. Aturlah batas konsumsi media terhadap anak Anda secara ketat. Tentukan berapa jam per minggu untuk sang buah hati menonton televisi, bermain komputer, video game, Playstation, dan sebagainya.
2. Aktivitas fisik seperti bermain di luar rumah dapat membantu mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi atau bermain game.
3. Letakkanlah televisi, komputer, atau gadget lainnya di ruang keluarga. Dengan begitu, Anda dapat mengontrol apa yang diakses oleh sang buah hati.
4. Mencari tahu rating dan konten acara televisi, film, video game, ataupun buku yang akan diakses oleh sang buah hati.
5. Bijaksanalah mengontrol apa yang diakses sang buah hati di internet ataupun televisi dengan memantau apa yang diakses oleh buah hati Anda.
6. Berlangganan tv cable yang banyak menayangkan acara anak dan tidak banyak menayangkan iklan. Membayar lebih mahal setimpal dengan konten acara televisi yang mendidik bagi anak.