Rabu, 26 September 2012

ORANG KAYA DI INDONESIA

Bagikan Artikel Ini :
Indonesia tercatat memiliki 32 ribu orang dengan kekayaan di atas US$ 1 juta pada 2011 atau disebut sebagai high net worth individual. Total kekayaan mereka mencapai US$ 106 miliar pada 2011 dari tahun sebelumnya sebesar US$ 100 miliar dan US$ 80 miliar pada 2009.   

Laporan Asia Pacific Wealth Report 2012 yang dibuat Capgemini menunjukkan, populasi jutawan Indonesia bertambah dari 24 ribu pada 2009 menjadi 30 ribu pada 2010, atau naik 23,8%. Namun, pada 2010-2011, pertumbuhannya melambat menjadi 8,2% meski tetap mencatatkan pertumbuhan terbesar di Asia, setelah Thailand.           

Capgemini mencatat, Asia Pasifik memiliki 3,37 juta jutawan. Populasi ini untuk pertama kalinya mengalahkan HNWI di Amerika Latin dan Eropa dua tahun sebelumnya. Dari angka itu, sebanyak 54,1% berasal dari Jepang, disusul Tiongkok (16,7%), dan Australia 5,3%. 

Pesatnya petumbuhan ekonomi Indonesia sejauh ini telah banyak melahirkan orang-orang kaya. Meski demikian, ketimpangan ekonomi melebar dari 0,33 pada 2004 menjadi 0,41 saat ini, seperti terlihat dari rasio gini. 

Menurut anggota Certified Wealth Managers’ Association Fendi Susiyanto, Kepala Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih, dan ekonom LIPI Latif Adam di Jakarta, belum ada upaya serius dari pemerintah untuk memperbaiki ketimpangan tersebut.   Menurut Lana, pemerintah harus memperbaiki akses masyarakat miskin terhadap pendidikan dan kesehatan, sehingga mereka bisa mendapatkan akses kepada pekerjaan formal nantinya. 

Sedangkan Latif tetap mengingatkan munculnya orang kaya baru di sektor pertambangan dan perkebunan hanya dinikmati oleh beberapa orang. “Eksploitasi yang dilakukan di dua sektor ini perlu dikritisi karena banyak merusak sumber daya alam,” ujar dia. 

Selain itu, kata dia, peningkatan jumlah orang kaya di sektor CPO dan batubara tak diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat. “Memburuknya distribusi pendapatan masyarakat itu terpotret dari meningkatnya gini ratio tiap tahun. Pada 2010, gini ratio 0,33% lalu meningkat menjadi 0,38% pada 2011. Pada 2012 kembali melonjak menjadi 0,41%,” ujar dia. 

Untuk menciptakan pemerataan pendapatan di masyarakat, menurut Latif, pemerintah perlu mendorong pertumbuhan sektor pengolahan. Dari sektor pengolahan akan terjadi peningkatan kapasitas produksi, yang notabene diikuti juga dengan meningkatnya kesempatan kerja yang lebih banyak.



Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah