Studi baru yang dilakukan para ilmuwan dari Italia menyebutkan bahwa coklat merupakan produk unggulan untuk meningkatkan memori.
Cokelat banyak mengandung flavonoid yang bisa membantu mencegah penurunan kognitif. Inilah hasil penemuan terakhir yang dilakukan pada sejumlah orang berusia lanjut.
Tim peneliti telah mempelajari pengaruh flavonoid yang kaya akan cokelat pada keadaan mental seseorang. Ditemukan bahwa zat ini memiliki efek menguntungkan pada struktur dan fungsi otak serta secara tidak langsung merangsang suplai darah otak.
Kandungan flavonoid yang terdapat di dalam teh, anggur merah, apel dan cokelat diketahui dapat menurunkan risiko demensia. flavonoid akan melindungi neuron di otak dan meningkatkan metabolisme juga struktur molekul memori. Selain itu juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak.
Dilansir Genius Beauty, menurut Journal Hipertensi, flavonoid melindungi neuron dari kerusakan dengan meningkatkan interaksi mereka dengan struktur molekul yang bertanggung jawab untuk memori kita.
Jurnal itu menerbitkan hasil percobaan selama delapan minggu yang melibatkan 90 orang lanjut usia menderita terkait usia gangguan otak.Para relawan dibagi menjadi tiga kelompok.Para wakil pertama diberi 990 miligram cokelat per hari, kelompok kedua menerima 520 miligram, dan yang ketiga hanya 45 miligram.
Ternyata bahwa pada akhir percobaan para anggota kelompok pertama dan kedua memiliki peningkatan yang signifikan dalam otak. Mereka memecahkan tes kognitif yang lebih baik, memori operasional mereka dan verbal diperkuat. Kejutan yang menyenangkan lainnya termasuk penurunan tekanan darah dan ketergantungan pada insulin.
Hasilnya, secara signifikan ditemukan adanya kemampuan flavonoid untuk merangsang respon motorik dan memori dalam otak. Hasil ini ditemukan pada responden yang minum susu cokelat 990 mg dan 520 mg.
“Studi ini memberikan bukti yang menggembirakan bahwa falvanol pada cokelat dapat meningkatkan fungsi kognitif.” ujar Giovambattista Desideri, M.D., pemimpin penulis penelitian sekaligus direktur Geriatric Division, Department of Life, Health and Environmental Sciences, University of L'Aquila di Italy.
Studi yang baru diterbitkan dalam American Heart Association's journal Hypertension ini masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui berapa lama berlangsungnya efek positif yang dibutuhkan flavanol di dalam otak.
Para ahli tidak dapat memastikan apakah rangsangan memori dikaitkan dengan penggunaan langsung dari flavonol atau itu hanya efek samping menyenangkan untuk meningkatkan aktivitas kardiovaskular. Intinya, percobaan menunjukkan bahwa kako dalam jumlah yang wajar bisa menjadi bagian dari diet yang mendukung fungsi otak.