Bila pola kerja Anda sama dengan kebanyakan karyawan yang ada di Indonesia, kemungkinan terbesar ini adalah hari pertama Anda masuk kerja setelah libur panjang untuk Hari Kemerdekaan hingga libur menyambut Idul Fitri. Bagaimana perasaan Anda menyambut hari pertama bekerja?
Bagi sebagian orang, kembali bekerja setelah libur panjang akan dihadapi dengan semangat baru untuk mencapai tujuan. Sebagian lagi menganggapnya sebagai hal yang sangat memberatkan karena harus berkutat dengan hal yang tak diinginkan. Sebagian lain, punya pendapat berbeda. Hal-hal semacam ini punya kaitan dengan kepuasan kerja.
Dalam sebuah artikel yang ditulis Beverly D Flaxington, pengarang buku sekaligus konsultan korporat untuk sikap, ia mengaku kerap bertemu dengan karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya. Padahal, menurutnya, ketika seseorang merasa tidak puas akan sesuatu, depresi, sakit, stres, dan banyak hal negatif lain siap menghampiri hubungan personal dan profesionalnya. Flaxington punya 5 langkah yang bisa dilakukan para pekerja untuk mengembalikan daya dan kepuasan kerja. Berikut langkah-langkah yang ia sarankan:
1. Fokus pada hal yang Anda ingin lakukan, bukan pada hal-hal yang tak diinginkan
Amat mudah menunjuk hal-hal yang tak kita sukai: bos jahat, pekerjaan terlalu susah, waktu kerja yang kelewat panjang, kulturnya menekan, dan sebagainya. Untuk itu, ketimbang berfokus pada hal-hal yang susah diubah dan negatif, disarankan untuk mengubah fokus.
Pikirkan hal-hal yang Anda inginkan. Ambil waktu luang Anda untuk menuliskan hal-hal yang diinginkan dalam pekerjaan. Tuliskan dalam secarik kertas. Tempelkan dekat tempat tidur Anda, di kulkas rumah, di mana pun. Anda bisa baca kembali dan pikirkan hal-hal yang diinginkan itu. Buat fokus pikiran Anda ke hal-hal yang diinginkan.
2. Tuliskan daftar yang Anda sukai dari pekerjaan sekarang
Pasti ada hal-hal positif dari tempat kerja sekarang. Sekurang-kurangnya, Anda bisa tuliskan, ada pemasukan setiap bulan. Ada pula kemungkinan Anda belajar pengalaman dan pengetahuan baru sejak masuk. Atau, ada teman kerja, atau jarak kantor yang mudah ditempuh, atau jam kerja yang cukup fleksibel, dan sebagainya. Cari hal-hal yang bisa membuat Anda merasa positif tentang pekerjaan sekarang. Tuliskan. Setiap Anda merasa tak bersemangat bekerja, lihat kembali daftar itu.
3. Ketahuilah, kemalangan sangat suka teman
Ketimbang mencari teman dengan "kemalangan" atau keluhan yang serupa yang Anda alami, lebih baik cari teman dari luar kantor yang juga mengalami masalah di kantor. Tanyakan pada mereka keluhan yang dihadapi di kantornya, bos mereka, dan sebagainya. Bandingkan dan cari kontrasnya.
Kadang, mendengar apa yang dirasakan atau dilewati orang lain bisa membantu melihat situasi yang sedang kita jalani dari kacamata berbeda.
Bila pun tak ada teman dengan kondisi lingkungan kerja yang menyebalkan, coba cari kegiatan lain yang bisa membantu Anda melihat dunia dari perspektif berbeda. Contoh; bergabung dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
4. Belajar teknik manajemen stres
Hal-hal keseharian sangat mudah membuat sumbu kesabaran habis terbakar. Dalam waktu singkat, Anda siap meledak hanya karena pertanyaan lugu rekan kerja. Supaya hal itu tidak terjadi, pelajari cara mengatur stres. Salah satu tips, hafalkan satu lagu yang selalu membuat Anda ceria kembali. Setiap sumbu kesabaran memendek, putar lagu itu di kepala dan perlahan, kembalikan mood Anda. Tunda sejenak kemarahan dan nyanyikan lagu yang memompa semangat kegembiraan itu. Lalu pikir lagi, masuk akalkah untuk Anda marah saat itu? Sepadankah untuk marah-marah sekian menit dan mendapat cap buruk seumur hidup dari orang yang Anda marahi?
5. Ingat, segalanya akan berlalu
Hidup itu singkat, kebanyakan manusia menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menolak hal-hal yang tak diinginkan dan mencoba memberontak melawan situasi. Tetapi, bagaimana bila Anda mencoba mengubah persepsinya?
Bos menyebalkan ini pada akhirnya akan berubah, ekonomi yang buruk ini pada suatu waktu akan berputar, situasi yang menghimpit ini, pasti akan berubah.
Tak jarang orang mengaku melihat masa lalunya, terutama pekerjaan terdahulunya ternyata tempat bekerja terbaik yang pernah ia jalani, sayangnya, saat menjalaninya, ia pikir pekerjaan itu bak neraka hanya karena teman kerja yang tidak menyenangkan.
Perlu diingat, pekerjaan ini bukan satu-satunya bagiain dari hidup Anda. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dengan hidup selain dari itu. Galilah hal terbaik darinya.