Kemenangan itu cukup mengantarkan wakil Negeri Beruang lolos ke babak selanjutnya.
Sebelum pertandingan, Anzhi bertengger sebagai pimpinan klasemen dengan berbekal tujuh poin, sementara Udinese berstatus juru kunci dengan mengais empat angka.
Laga yang dipimpin wasit Serge Gumienny dari Belgia berjalan dalam tempo lambat. Hingga turun jam, tak ada peluang terbuka dari kedua tim.
Pada menit ke-72, Anzhi berhasil membuka keran gol melalui Chrisopher Samba, dengan menyambut sepak pojok Mbark Boussoufa dari kanan gawang.
Gol pembuka itu terbukti mampu melejit spirit pasukan Guus Hiddink.
Tiga menit berselang, giliran Samuel Eto'o menyegel kemenangan Anzhi, dengan menyontek umpan matang Lacina Traore, sekaligus memperdaya kiper Zeljko Brkic.
Sepuluh menit jelang waktu normal pungkas, Udinese harus bermain dengan sepuluh orang, menyusul kartu kuning kedua yang diterima Fernandes Willians akibat melanggar Yuri Zhirkov.
Kala peluit panjang ditiupkan Gumienny, Anzhi tetap bertahan dengan kemenangan dua gol tanpa balas.
Poin penuh itu membuat pundi-pundi angka Anzhi menjadi sepuluh. Nilai itu cukup mengirimkan wakil Rusia itu lolos dari penyisihan grup.
Dua tim di bawahnya, Liverpool dan Young Boys, belum bertanding saat tulisan ini diturunkan. Kedua tim sama-sama mengoleksi enam angka dan The Reds diuntungkan dengan laga matchday kelima di Anfield.
Udinese sendiri tetap bertahan sebagai juru kunci. Meski tipis, Le Zebrette belum pasti terdepak jika Liverpool dan Young Boys bermain imbang.
Dua pekan lagi, merupakan pertandingan terakhir penyisihan grup dan akan jadi partai hidup mati Udinese kalau memang masih punya peluang.