|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
"Ini bantuan kemanusian terhadap 23 KK yang tempat tinggalnya terendam banjir. 23 KK ini dari jumlah 155 KK, sisanya nanti dipindah secara bertahap," ujar Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa Kompol Radhitya saat ditemui wartawan, Sabtu (1/12).
Proses relokasi ini juga berkaitan dengan kebijakan rusun Budha Tzu Chi yang ingin membantu warga sekitar. Perpindahan warga ini juga dikawal oleh pihak kepolisian sebanyak 62 personel.
Radhitya mengungkapkan pihaknya memiliki inisiatif untuk segera menolong warga yang selalu dilanda banjir, karena dataran tempat tinggalnya sangat rendah.
"Setelah dipindah, nanti mereka akan bongkar sendiri rumah mereka. Satu KK didampingi oleh satu polisi untuk pengamanan perpindahan," imbuhnya.
Koordinator warga Kampung Baru Irul mengapresiasi langkah kepolisian yang bekerja sama dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), dan Urban Poor Consortium (UPC). Pihak kepolisian lebih cepat dibanding dengan UPT Perikanan yang mengklaim tanah yang ditinggali warga adalah tanahnya.
"Semalam kapolsek rapat dengan jajarannya, dan hari ini kami langsung diminta bersiap-siap. Dimasukkan ke Buddha Tzu Chi untuk sementara, sampai rusun yang dijanjikan pak wagub selesai dibangun," tuturnya.
Irul masih berharap rusun yang selanjutnya akan menjadi hak milik, namun ia menyadari hal tersebut malah akan menambah masalah. Warga akan dengan mudah menyewakan kepada orang lain, lalu bangun rumah lagi di tempat yang tidak memiliki izin. Untuk itu, harus ada hitam di atas putih, jika rusun menjadi milik warga.
"Sekarang yang terpenting, warga terbebas dari banjir dan gusuran. Itu (rumah warga) akan dijadikan pasar ikan nantinya," kata dia.
