|
BERITA |
OLAHRAGA |
HUMOR |
SEKS |
RAMALAN BINTANG |
Cara mendidik mahasiswi untuk membentuk rasa disiplin bagi calon bidan agar bisa bersosialisi dengan masyarakat, di kampus Adila Bandarlampung, rupanya membuat 130 mahasiswa tingkat I Akademi Kebidanan memilih kabur dari kampus dengan cara melompati pagar pembatas.
Peristiwa itu membuat orangtua,Selasa (27/11) waktu pagi ramai-ramai menyambangi kampus, yang khawatir dengan kondisi anaknya dan meminta pertanggungjawaban pihak kampus.
Bahkan ada orang tua mahasiswi yang tidak terima terkait anaknya yang belum diketahui keberadaannya karena adanya sanksi denda diduga setiap saat berlaku di kampus.
Menurut perwakilan Yayasan Akbid Adila, Ahmad Dahro pihak tidak pernah menerapkan cara mendidik yang keras terhadap masiswinya, apa lagi diluar kewajaran.
Cara yang diterapkan selama untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan manja mahasiswi sebelum masuk kampus, agar setiap mahasiswi bisa dewasa dalam menghadapi persoalan ketika bersosialisasi di masyarakat,kata Ahmad Dahro.
“Ini semua terjadi mungkin karena mereka sulit untuk beradaptasi, dan sulit menghilangkan hal-hal yang selama ini melekat di diri mahasiswi sebelum mereka masuk akademi, yang sifatnya bisa merugikan diri mereka sendiri,”ujar Ahmad Dahro.
“Pembinaan yang dilakukan pihak pendidik maupun senior mereka, masih dalam batas kewajaran dan tidak ada kekerasan. Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh mahasiswa agar cepat kembali ke kampus dan mengikuti kegiatan perkuliahan seperti biasanya, selambat-lambatnya hari Rabu (28/11),”papar Ahmad Dahro.
Sekuriti Yayasan Akbid Adila Bandarlampung, Misnadi ,32, mengungkapkan, dirinya sulit untuk mencegah dan menahan rutusan mahasiswi yang bermaksud kabur, pada dinihari itu
“Siang ini sudah banyak mahasiswi yang kembali dan menemui orang tua mereka. Upaya pihak kampus memberikan penjelasan kepada mahasiswi telah dilakukan dan mahasiswi kembali akan melanjutkan aktivitas perkuliahan sebagaimana mestinya,”ungkap Misnadi.
