Senin, 26 November 2012

MENCARI TAHU TENTANG CHRISTIAN SUGIONO BAG 2 (HABIS)

Bagikan Artikel Ini :
Tadi Anda bilang, delapan puluh lima persen. Berarti Christian Sugiono pernah ditolak perempuan ya?
Pernah doong! Dua kali. Waktu SMA dan pas lulus SMA. Tapi gue rasa cewek itu nyesel ya [tertawa]. Tapi, perasaan gue sama cewek itu juga nggak terlalu gede. Iseng-iseng berhadiah. Nggak dapet ya cari yang lain.

Infotainment sepertinya selalu ingin tahu perkembangan kisah cinta Anda. Perasaan Anda soal ini?

Gue juga bosen tuh. Apa infotainment nggak ada pertanyaan lain? Dari awal gue diinterview infotainment tahun 2002 sampai sekarang, selalu ada pertanyaan begitu. Gue pulang dari Jerman kan kepergok jalan sama Titi tuh. Ditanya ‘kapan kawin?’ Sampe kemaren gue wawancara di sini [lokasi syuting--red], pertanyaannya masih itu. Meskipun nanya yang lain, selalu diselipin pertanyaan begitu. Harusnya gue bilang, oh mbak berarti nggak nonton infotainment. Soalnya, jawabannya ada di infotainment yang lalu [tertawa].

Mana menurut Anda yang lebih baik. Permainan gitar atau akting Anda?

Ya permainan gitar gue dong. Kan gue anak band soalnya. Bukan aktor! [tertawa]. Walaupun duit gue dari akting. Mumpung lagi dipake, ya manfaatkan. Istilahnya gue lagi di ladang emas. Dikasih sekop. Ya sekop terserah lo deh. Keruk selagi bisa. Kalau udah nggak bisa, ya emas yang pernah gue keruk akan gue manfaatkan.

Jawab dengan jujur. Bagaimana penilaian Anda soal sinetron yang Anda bintangi?
Kalau sinetron yang gue maenin sih baguus! Dari ratingnya aja tiga. Kalau kualitas sih, ya sama aja kayak yang lain! [ngakak]. Tapi gue rasa ini yang paling bagus dari yang ada. Soalnya yang lain ceritanya banyak yang aneh. Ada yang hantu lah, males banget! Paling normal ya ini, Pengantin Remaja. Mungkin kalau baik segini [menunjukkan batas dengan tangan], ya sinetron gue ini, segini lah [menunjukkan setengahnya].

Kalau Anda santai di rumah, apakah Anda mau mengisi waktu luang Anda dengan nonton sinetron?
Pilihan terakhir gue. Kalau misalnya jaringan tv kabel di rumah gue putus, jam tujuh malem, nggak ada acara lagi kan. Paling nonton sinetron gue doang. Gue nonton buat review gue doang. Kalau lagi syuting jalan ceritanya kan nggak nyambung.

Kalau ditawari main sinetron bertema hidayah?
Aduh jangan deh. Main paling berapa episode, tapi habis itu nggak ada yang nawarin lagi. Mumpung masih muda, dan gue masih banyak yang make, ya udah. Sebelum gue dikasih peran bapak-bapak. Soalnya gue pengin peran yang muda. Begitu umur gue udah jadi bapak-bapak, gue nggak mau maen.

Kecuali di Indonesia, udah ada film kayak James Bond yang emang peran utamanya bapak-bapak. Di sini kan, peran utamanya anak muda, ABG. Gue nggak pengin antiklimaks. Misalnya, gue sekarang dapet peran utama, besok nggak, berarti turun dong. Gue pengin kayak Kurt Cobain. Nggak pernah ada momen turun karirnya. Nggak kayak Michael Jackson.

Di Indonesia Anda bintang film, sementara waktu di Jerman kerja di restoran. Apa yang Anda rindukan dari kehidupan di sana?
Banyak banget. Gue rindu kehidupan bisa melakukan apapun seenak jidat gue tanpa ada orang yang mengomentari. Dan kebersihan alamnya. Gue bisa olahraga, jalan kaki. Di sini, gue di mobil melulu. Kehidupan benar aja, sebagai orang.

Istilahnya, kalau gue datang ke tempat-tempat seperti Plaza Senayan agak oke. Cuma, kalau datang ke tempat yang istilahnya kelas C D, agak susah. Kayak kemaren gue dating ke Bengkel Cipete Kolong. Berubah aja. Oke gue jadi lebih diservis, enak. Tapi, jadi beda aja. Gue mau ngapain kayak di sana ada sepasang mata ngomongin. Nggak tahu ngomongin bagus apa nggak.

Tapi, ada kalanya itu menyenangkan ya?
Kalau gue dating ke klub, banyak cewek cantik terus ngomongin gue, itu seneng. Kalau jalan sama Titi, gue jadi takut [tertawa]. Nggak lah. Cewek-cewek nggak akan begitu kalau gue jalan sama Titi.

Dalam hal perempuan. Godaan yang bagaimana yang menurut Anda besar?
Cewek-cewek nakal yang agresif. Apalagi kalau semuanya bagus, mukanya sama badannya. Mereka approach ke gue. Godaan banyak. Dan memang ada. Istilahnya, kalau gue pengin nakal atau mengkhianati pacar, gue bisa. Tinggal meladeni aja. Tapi, gue tipe cowok setia. Tolong dibold dan diunderlined ya. [tertawa].

Apa enak dan tidak enaknya jadi Christian Sugiono?
Gue punya pacar yang baik dan cantik dan dibayangkan cowok-cowok [tertawa]. Gue banyak bisa melakukan sesuatu. Gue bisa berubah jadi bukan siapa-siapa di luar negeri. Dan di sini bisa jadi siapa-siapa. Tidak enaknya, nama Jawa, kok tampang bule? [ngakak]. Dan itu tadi, krisis identitas. Di luar dibilang Asia, di sini dibilang bule. Jadi, gue nggak tahu siapa sebenarnya gue ini! [tertawa].

sumber: solehsolihun.blogspot.com, wikipedia.com,
editor: taru sun





Jangan Lupa :

Labels

 
© 2013 AKHIRNYA KU TAHU - All Rights Reserved
Desain: DheTemplate.com | Main Blogger | Taru Sun

Template: Makeityourring Diamond Engagement Rings
Proudly powered: Blogger | Google | IDwebhost | Beritambah